KKN-T Pringgading : Peduli Kesehatan, Mahasiswa KKN Universitas Alma Ata Sulap Lahan Kosong Menjadi

17 Maret 2024
Univ Alma Ata
Dibaca 45 Kali

KKNT pringgading apotek hidup 

Minggu, 8 Maret 2024, mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Padukuhan Pringgading, Kalurahan Guwosari,  Universitas Alma Ata (UAA) menyelenggarakan kegiatan penanaman apotek hidup.  Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh anggota KKN Tematik Kelompok VI Guwosari bersama Organisasi Muda Mudi warga Pringgading setempat. Apotek hidup berisikan tanaman herbal seperti jahe, kunyit, temulawak, dan serai di lahan kosong Padukuhan Pringgading, Kalurahan Guwosari, Pajangan, Bantul, DIY. Tujuan diselenggarakan aksi penanaman apotek hidup ini untuk dapat dimanfaatkan oleh warga Padukuhan Pringgading, sekaligus mengedukasi warga terkait pentingnya tanaman herbal dan memanfaatkan lahan padukuhan yang kosong. 

Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Alma Ata tersebut merupakan salah satu program kerja utama pada kegiatan mereka selama KKN Tematik berlangsung. Di Padukuhan Pringgading  sendiri, kesadaran warga dalam pemberdayaan toga masih sangat kurang, terlihat di pekarangan pekarangan rumah warga Pringgading yang masih minim penanaman toga dan banyak lahan yang tidak dimanfaatkan sehingga ditumbuhi semak semak belukar.

Tanaman obat keluarga (Toga) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakikatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Obat tradisional umumnya lebih aman karena bersifat alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat-obat buatan pabrik. Itulah sebabnya sebagian orang lebih senang mengkonsumsi obat-obat tradisional. Dengan adanya program Apotek hidup ini diharapkan bibit tanaman obat-obatan yang disediakan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat agar menjadi sediaan obat yang mudah didapatkan.

Penanaman ini dimulai dengan membersihkan lahan kosong yang masih berbentuk semak semak belukar, lalu pengambilan sekam Bakaran dan kotoran kambing yang dibeli dari kelompok pertanian warga setempat, kemudian lahan yang telah dibersihkan dicampur dengan sekam bakaran dan kotoran kambing. Tanah dibuat berbanjar untuk mengelompokkan jenis toga yang akan ditanam. Selanjutnya bibit toga yang telah disiapkan ditanam sesuai dengan banjar yang telah ditentukan. Dan pada tahap akhir tanaman toga disiram dengan air hanya sampai tanahnya lembab. 

Perwakilan kelompok KKN Tematik Kelompok 6 Guwosari, Evi Rahmawati mengatakan bahwa obat herbal yang berasal dari tumbuhan memiliki efek samping yang lebih minimum dibanding dengan penggunaan obat obatan kimia. Sehingga toga dapat dimanfaatkan sebagai pertolongan pertama pada diri sendiri dan keluarga.

"Saya berharap sekali warga masyarakat semakin peduli dengan kesehatannya, dengan adanya tanaman toga ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam perawatan kesehatan secara mandiri melalui pemanfaatan toga menjadi upaya pertolongan pertama pada diri sendiri dan keluarga. Harapan saya  kedepannya tanaman obat di apotek hidup semakin banyak jenis dan ragam nya agar masyarakat lebih mempertimbangkan dalam mengkonsumsi obat kimia yang jika terlalu sering dikonsumsi berpotensi lebih besar menimbulkna dampak bahaya di kemudian hari untuk kesehatan tubuh dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari tanaman herbal” ujarnya. 

Pembuatan taman apotik hidup ini dilakukan sebagai upaya membantu masyarakat dalam menjaga daya tahan tubuh. Dengan adanya penanaman toga oleh mahasiswa KKN Tematik di Padukuhan Pringgading, diharapkan  hal ini dapat membantu perekonomian masyarakat setempat serta meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan kesehatan.

Kegiatan penanaman apotek hidup ini disambut baik oleh warga Padukuhan Pringgading dan Organisasi Muda Mudi Setempat. Mahasiswa KKN Tematik telah menitipkan beberapa karung pupuk orgnaik untuk selanjutnya lahan dan tanaman tersebut  akan dikembangkan dan dirawat oleh warga setempat khususnya Organisasi Muda Mudi Padukuhan Pringgading.