KKN Konversi: Warisan Sejarah Masjid Santan dan Akar Islam di Dukuh Santan

26 Mei 2024
KKN UIN
Dibaca 104 Kali
KKN Konversi: Warisan Sejarah Masjid Santan dan Akar Islam di Dukuh Santan

Masjid Santan merupakan saksi bisu penyebaran ajaran Islam di Dukuh Santan sejak zaman dahulu. Meski bangunan masjid telah direnovasi total pasca gempa besar pada 2006, namun Masjid Santan tetap menjaga kelestarian tradisi-tradisi keagamaan yang telah dijalankan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Pendiri Masjid Santan ini adalah Mbah Nawawi, seorang tokoh yang diyakini sebagai orang pertama yang membawa dan menyebarkan ajaran Islam di wilayah Dukuh Santan. Mbah Nawawi dianggap sebagai Muslim tertua di kawasan tersebut. Bangunan masjid itu mulai didirikan pada awal hingga pertengahan abad ke-20, kemungkinan besar sekitar tahun 1900-an.

Meski telah berdiri lebih dari satu abad lamanya, Masjid Santan terus mewarisi dan melestarikan berbagai tradisi keagamaan yang telah berlangsung sejak era Mbah Nawawi. Salah satu tradisi yang masih dipegang teguh adalah pengajian malam Jumat Pon, Tradisi ini terus dilestarikan hingga hari ini sebagai bentuk penghormatan kepada jasa para leluhur dalam menanamkan dan memperkokoh nilai-nilai ajaran Islam di bumi Dukuh Santan.

Selain Mbah Nawawi, ada pula tokoh-tokoh lain yang turut berperan penting dalam proses pembangunan masjid tersebut, seperti Mbah Jahir, Mbah Irsyad, Mbah Parwiryodiryo, dan Mbah Zaid. Mereka membantu mendirikan dan mengembangkan Masjid Santan agar menjadi pusat kegiatan keagamaan dan penyebaran ajaran Islam di wilayah tersebut. Meski sempat kehilangan kekhasan bangunan aslinya setelah direnovasi total pada 2006 pasca gempa yang melanda wilayah tersebut, semangat untuk melestarikan tradisi leluhur masih menjadi prioritas utama warga muslim setempat dalam menjaga warisan sejarah Masjid Santan.